Jumat, 20 Juli 2018

Kampung Fafanlap


Hai hai hai, kali ini ana akan menceritakan dan mengenalkan kampung halaman ana, kampung Fafanlap, Fafanlap village, Misool Selatan, Raja Ampat. Mungkin ada yang penasaran dan sebagainya, hehe.

Fafanlap adalah salah satu kampung di Misool Selatan dengan jumlah penduduk sekitar 1000 lebih yang tercatat di Distrik Misool Selatan per tahun 2016 (lupa jumlah pasnya, hehe) dan merupakan penduduk terbanyak ke-dua di Misool Selatan setelah kampung Yellu. Fafanlap adalah kampung tertua di Misool guys, ini yang merupakan salah satu keunikan kampung Fafanlap. Nah, Fafanlap cukup terkenal di Misool karena merupakan tempat persinggahan akhir kapal-kapal dari atau ke Sorong, Seram, Bula dan lainnya. Karena merupakan salah satu kampung dengan jumlah penduduk terbanyak, kampung Fafanlap menjadi kampung yang ramai, sampai malam pun banyak pemuda yang masih nongkrong telponan di dermaga Fafanlap.


Oh iya soal telpon menelpon, tidak sama seperi kampung Yellu dan Dabatan yang bisa bermain internet dengan kekuatan H+ atau 3G, di Fafanlap lebih sulit untuk mendapatkan signal, jangankan sinyal internet sinyal untuk telpon atau sms juga masih belum leluasa digunakan di Fafanlap. Hanya ada beberapa tempat yang terdapat sinyal seperti di dermaga, di gunung, atau di spot-spot tertentu di rumah warga atau jalan, misalnya di rumah ana, bisa dapat sinyal di teras belakang dekat laut. Yak begitulah. Soal listrik, saat ini masih menggunakan tenaga surya yang menyala dari maghrib hingga jam 12 atau jam 03 pagi, selain itu ada lampu yang dinyalakan dari genset kampung untuk beberpa rumah, kalau ini bisa menyala hingga pagi tergantung minyak yang tersedia. Ada juga yang memakai genset pribadi, biasanya bagi penjual yang menjual es batu, dll, karena kulkasnya harus ON terus, iya begitulah keadaannya. Saat ini sedang ada pendirian PLN di Misool, sudah ada bangunan PLN nya, katanya sii tinggal tunggu mesinya, mungkin akhir tahun ini atau tahun depan baru mulai operasi di Misool, kalau sudah ada PLN, Alh
amdulillah, masyarakat Misool sudah bisa menikmati listrik sepanjang hari.

Karena listrik yang masih belum leluasa digunakan dan hanya beberapa warga yang memiliki TV+parabola untuk nonton, biasanya ada beberapa rumah yang menjadi bioskop umum, ramai banget klo nonton, kumpul warga, kebanyakan sii ibu-ibu, jadi komentator filmnya banyak bangeeet, heheh, ini sii yang membuat lebih seru nonton di kampung. Karena nonton bareng, semua sinetron kesukaan yang dinonton setiap malam juga sama, dan kompaknya, hamper satu kampung menonton sinetron yang sama. Jadi kalau ditanya, semua warga memiliki cerita yang sama tentang filmnya. Waktu itu sinetron yang ditonton CInta FItri, apalagi yaa.. kalo sekarang sinetron di RCTI, Cinta yang Hilang, sumpah sa tidak pernah tahu film ini, pas di kampung baru tahu dan nonton sama-sama, mau ga mau, ga bisa diganti-ganti, kalau film itu, yaudah, nonton sampai habis. Tapi karena rame jadinya asiik aja sii. Udahyah curhatnya, haha.
Suasana nobar tiap malam

Nah, untuk air sebenarnya tidak susah juga di Fafanlap, ada banyak air laut di belakang rumah, hehe. Untuk air tawarnya, ada air dari gunung yang tertampung di tempat yang namanya ‘Kapala Air’. Kapala Air ini adanya di ujung kampung. Air dari sini dialirkan ke kerang-kerang yang ada di depan-depan rumah warga, ada juga yang berinisiatif menarik sendiri airnya dengan mesin supaya langsung mengalir ke dalam rumahnya.

Fafanlap adalah kampung muslim, semua penduduk yang tinggal di Fafanlap beragama Islam, dan terdapat satu Masjid di Fafanlap. Kampung di Misool kebanyakan hanya terdapat satu agama, tapi ada beberapa kampung yang di dalamnya terdapat beberapa agama, khususnya kampung yang dekat dengan perusahaan, karena banyak imigran yang menempati kampung tersebut. Di Fafanlap terdapat satu gedung pertemuan warga, seperti GOR kota begitu, masyarakat biasanya menyebutnya dengan istilah ‘gedung’ (udah, itu saja).

Kampung Fafanlap terdapat 4 RT yaitu RT 001-004 dengan masing-masing ketua RTnya, dan terdapat struktur pemerintahan dalam kampung yang diketuai oleh Kepala Kampung (kepala desa), saat ini kepada desa Fafanlap yaitu Bapakn Muhammad Yasin Wainsaf. Di Fafanlap juga terdapat SD, SMP dan SMA, paling lengkap di Misool sehingga banyak siswa-siswi dari kampung lain yang datang bersekolah di Fafanlap, paling banyak siswa SMAnya (karena banyak kampung yang belum punya SMA sendiri). Sebenarnya ada juga TK, tapi info terakhir, lagi ada sedikit masalah. Walaupun banyak siswa-siswi di Fafanlap, jangan khayalkan kalau tersedia kos-kosan, dsb, belum ada, kebanyakan tinggal bersama dengan warga di Fafanlap, entah keluarga atau kenalan. Kebanyakan siswa-siwi yang setelah lulus SMA melanjutkan ke perguruan tinggi yang ada di Sorong, namun ada juga yang putus sekolah dan bekerja di perusahaan mutiara di Misool. Kita doakan agar Fafanlap dan generasinya semakin maju dan sukses yaa, agar bisa membangun tanah sendiri. Termasuk saya, agar bisa menjadi dokter yang baik dan membawa manfaat buat masyarakat dan kampung saya, entah secara langsung atau tidak langsung, soalnya kita manusia hanya berencana, yang menentukan Allaah SWT. Jadi doakan yang terbaik untuk kita semua. Hehe.

Sekian yaa dari saya, kalau ada yang perlu diupdate atau ditambahin pasti, ana tambahin.

Wassalamualaikum wr. Wb.

Sabtu, 29 April 2017

PUNCAK CINTA (LOVE PEAK)


Hay, baru nulis lagi nie ane..
Masih seputar puncak di Misool, Raja Ampat, dan masih di wilayah yang sama Dapunlol yang indah.

Sekarang lagi terkenal di Misool, Raja Ampat puncak cinta (atau sering dibilang puncak love). Puncak ini berada di kawasan Dapunlol Misool Selatan. Sesuai nama puncaknya, dari puncak ini akan terlihat pemandangan lautan berbentuk hati. Bentuk hati ini berasal dari lekukan dalam lautan yang persis berbentuk hati bila dilihat dari puncak cinta.

Puncak cinta saat ini banyak menjadi tujuan wisata baik penduduk yang tinggal di Misool, wisatawan lokal dan wisatawan manca negara.
Tidak kalah cantiknya dengan puncak Dapunlol lainnya, puncak ini memilki  keunikan tersendiri  buat para wisatawan dengan bentuk hatinya dan aroma romantisnya. Ini dia gambar salah satu foto masyarakat di puncak Love.



Untuk mendaki puncak ini memang dibutuhkan tenaga dan semangat vroooh, karena puncak ini lumayan lebih tinggi daripada puncak lain yang ada di Misool, tapi jangan terlalu khawatir karena kita bisa mendaki puncak ini dengan menggunakan tangga. Jadi lebih mudah, tapi tetap saja, saat hujan masih licin dan kurang disarankan untuk mendaki puncak ini setelah hujan. Bukan hanya pemandangan hati saja yang bisa kita dapatkan di puncak love ini tetapi pada bagian yang lain juga bisa kita dapatkan pemandangan yang indah juga guys. Saat menaiki puncak, ingat yaa sediakan air, karena saat berada di puncak pasti deh kehausan, hehe.
Okedeh, sekian yaa cerita mengenai puncak cinta ini, yang jomblo jangan baper, tetap istiqomah saja memperbaiki diri, semangat. 😁 .
.

Sekian dulu tentang Misool Selatan, nanti ane post lagi tempat-tempat indah dan menarik lainnya.😉😎

Jumat, 31 Juli 2015

Dapunlol


Pada blog ini, saya akan menceritakan sedikit tentang daerah asal saya, yaitu Raja Ampat, lebih tepatnya di bagian Raja Ampat selatan yaitu Misool Selatan. sebelum itu, saya ingin menjelaskan sedikit dulu tentang Raja Ampat, ketika menyebut Raja Ampat kebanyakan orang langsung menghayalkan tentang Waisai, padahal Raja Ampat sendiri merupakan kawasan yang luas, dan Waisai merupakan salah satu bagian kecil dari wilayahnya  yang luas, dan  memang sekarang Waisai merupakan wilayah Raja Ampat yang paling terkenal karena pernah menjadi tempat pelaksanaan Sail Raja Ampat 2015. Guys, kalau disebut Raja Ampat kita harus menegaskan kembali nih, Raja Ampat yang disebut adalah Raja Ampat bagian mana. Karena secara geografis saja sudah berbeda, misalnya dengan menggunakan kapal yang sama dari Sorong ke Waisai membutuhkan waktu 2 jam, sedangkan dari Sorong ke Misool membutuhkan waktu 8 jam…. Beda banget kan?.... kalau tempat asal saya yaitu di Misool Selatan, Raja Ampat bagian selatan. sekarang sudah paham kan tentang Raja Ampat yang saya maksudkan. Intinya bedanya Misool dan Waisai adalah, Waisai merupakan kabupaten, sedangkan Misool merupakan Distrik………
 
Well….Bercerita soal raja ampat, kalian pasti tahu bahwa di raja ampat adalah surga di bumi ini, siapapun pasti ingin pergi ke raja ampat… yah, saya juga mengakui itu. Tak kalah bagusnya dengan yang ada di Waisai, di Misool juga tersimpan banyak surga yang indah. Banyak tempat yang belum tersentuh dengan dunia modern, sehingga keaslian yang alami masih melekat di Misool selatan. salah satunya yaitu pemandangan yang indah dari puncak dapunlol. Puncak dapunlol berada di kawasan dapunlol, di kawasan ini memiliki beberapa puncak yang dari atasnya bisa dilihat pulau-pulau Misool yang tertata indah dengan lautnya yang berwarna warni, mulai dari biru tua, biru muda, hingga kehijauan…. 

Puncak Dapunlol 1


Ini baru satu puncaknya guys, belum puncak Dapunlol yang lain, ini juga baru dari satu sisi puncak, belum dari  sisi yang lain. Pada satu puncak Dapunlol  kita bisa mengambil gambar dengan pemandangan berbeda dari 2 atau 3 sisi puncak… keren kan……

Untuk mencapai puncak dapunlol ini juga tidaklah mudah guys, kita harus mendaki gunung yang lumayan tinggi dan jalannya pun masih sangat alami hanya ada kayu pohon dan tangga bekas pendakian awal yang menuntun kita untuk sampai ke puncaknya, memang bercapek-capek dulu sebelum melihat keindahannya, tapi saat sudah diatas puncak, rasa letih akan hilang dengan melihat pemandangan yang indah dari atasnya…..

Wah…. Rasanya ingin kesana lagi untuk melihat sunrise dan sunset dari puncak Dapunlol.
Sekian ya cerita singkat Dapunlol nya nanti ane post lagi keindahan Misool yang lainnya. Wassalam. 

Kamis, 02 Juli 2015

Etnografi Misool Selatan, Raja Ampat


ETNOGRAFI MISOOL SELATAN
Pulau Misool terletak di bagian selatan Raja Ampat, selain keindahan alam yang dimiliki di Misool juga memiliki beragam kebudayaan, tradisi, dan kebiasaan yang masih dianut. Suku di pulau Misool yaitu suku Matbat dan Matlouw. Karena saya dari suku Matlouw yang turun ke pesisir, info etnografi yang paling banyak saya ceritakan adalah dari suku saya Matlouw. Kali ini saya akan berbagi informasi tentang etnografi khususnya Misool Selatan mulai dari bahasa hingga kebiasaan-kebiasaan di Misool Selatan.
I.            Bahasa
            Bahasa yang digunakan di Misool pada umumnya sama, yaitu bahasa Misool hanya dialek yang digunakannya saja yang berbeda. Begitupun dengan Misool Selatan, Hanya ada beberapa kampung yang berbeda bahasa sekaligus dialeknya, namun bahasa yang digunakan tetap dimengerti oleh para pelaku bahasa yang lain di pulau Misool.

II.            Mata pencaharian
            Misool selatan merupakan distrik kepulauan, dan wilayahnyapun didominasi oleh lautan, sehingga mata pencahariaan di Misool selatan adalah nelayan.
            Zaman dahulu, sebelum masyarakat Misool mengenal dan mengetahui cara menangkap dan memancing ikan, masyarakat Misool menggunakan akar pohon yang disebut dengan pohon Cut, akar pohon cut ditumbuk kemudian dicelupkan kedalam air, sekitar 30 menit kemudian, ikan-ikan yang terkena kontaminasi dari akar pohon ini mati,setelah itu mereka hanya memanen ikan-ikan yang telah mati tersebut.
            Di masa modern ini banyak didirikan perusahaan-perusahaan asing seperti perusahaan Mutiara, perusahaan pariwisata, sehingga masyarakat Misool Selatan mulai mengganti mata pencaharian mereka dengan bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut. Tetapi mata pencaharian hasil laut oleh sebagian masyarakat tetap menjadi mata pencahariaan di Misool Selatan, baik itu untuk makan sehari-hari maupun untuk dijual kepada masyarakat yang lain.

III.            Sistem pengetahuan
            Pengetahuan tentang adat dan tradisi di misool selatan kebanyakan diperoleh secara lisan dan turun temurun. Sejarah, dongeng, cerita lampau, dan cara mengelolah Sumber Daya Alam (SDA) juga diajarkan dan diperoleh dari generasi ke generasi secara lisan dan turun temurun.
            Saat ini Misool merupakan salah satu daerah yang diminati oleh para wisatawan dari dalam negeri maupun diluar negeri, selain itu Misool memiliki perusahaan-perusahaan yang banyak didirikan oleh orang asing dari luar negeri, dari masuknya para pendatang-pendatang asing tersebut tentulah pengetahuan yang pendatang tersebut miliki akan berpengaruh pada masyarakat di pulau Misool. hal inilah yang membuat pulau Misool lebih maju dari pulau-pulau lain yang ada di  Papua.

IV.            Religius/Sistem Kepercayaan
            Sebelum ajaran agama masuk ke Misool selatan, mayarakat di Misool Selatan belum memiliki agama. mereka hidup hanya untuk bertahan hidup, dan belum mengetahui tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa.
             Agama yang tersebar di Misool Selatan adalah agama Islam dan Kristen Protestan, dan agama Islam adalah agama yang banyak dianut oleh masyarakat di Misool Selatan.
           
V.            Organisasi sosial atau Hubungan kekerabatan
            Hubungan kekerabatan di Misool Selatan bersifat sangat kekeluargaan, sifat gotong royong dan kebersamaan masih sangat melekat di Misool Selatan. Kebersamaan ini biasanya diungkapkan dalam Perayaan hari besar yang dilakukan dengan bermalam bersama di suatu pulau. Tak hanya di tanah Misool Selatan, namun juga pada masyarakat Misool Selatan yang tinggal di kota lain, hal ini terbukti dengan tetap diadakan acara keluarga atau kumpul bersama oleh masyarakat-masyarakat Misool selatan yang ada di kota Sorong, walaupun berasal dari marga dan kampung yang berbeda-beda.      
Organisasi sosial yang ada di Misool Selatan kebanyakan sekarang bersifat formal seperti persatuan mahasiswa Misool, Kumpulan pemuda kampung atau ibu-ibu kampung, namun semua itu dilakukan semata-mata untuk mempererat tali silaturahim.
            dari Sifat kekeluargaan ini, sehingga sering ditemukan istilah Malu Hati dikalangan masyarakat Misool Selatan. Istilah ini membuktikan bahwa masih adanya sifat kekeluargaan dan kedekatan antar masyarakat. Dan dengan istilah ini pula, menunjukkan masyarakat Misool Selatan masih jauh dari sifat Individualisme.

VI.            Teknologi dan Peralatan
            Zaman dahulu, peralatan yang digunakan oleh masyarakat Misool Selatan menggunakan alat-alat sederhana yang diambil dari alam dan dilakukan dengan cara yang sederhana pula. Contohnya yaitu Peralatan yang digunakan untuk mengelolah sagu yaitu dengan membungkus sagu dengan daun dan kemudian dibakar, setelah pemahaman mulai berkembang masyarakat Misool selatan membuat sagu dengan kaban. Kaban ini adalah alat pencetak sagu yang dibuat dari tanah liat, dan hingga sekarang masih digunakan oleh masyarakat Misool selatan. Pencahayaan pada malam hari dahulu menggunakan kapas yang diletakkan didalam piring dengan bahan bakar minyak kelapa. Alat transportasi dahulu menggunakan rakit yang dibuat dari bambu dan perahu dengan model perahu kajang.
            Pada era modern ini, teknologi canggih banyak yang telah digunakan, seperti mesin Genset untuk membangkitkan listrik dan hanya digunakan pada malam hari untuk menyalakan lampu.untuk alat transportasi sehari-hari masyarakat Misool menggunakan boat dengan mesin Jonson atau katinting.

VII.            Kesenian
            Misool Selatan memiliki banyak kesenian, banyak peninggalan-peninggalan yang bernilai seni di Misool Selatan misalnya tanda tapak tangan, dan gambar ikan yang terdapat di tebing-tebing pulau di Misool Selatan.            
            Lagu-lagu daerah di pulau Misool juga sangat banyak dan beragam, lagu daerah ini biasanya berkaitan dengan dongeng-dongeng di pulau Misool, lagu-lagu daerah ini juga diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi.
            Selain lagu-lagu daerah, terdapat kesenian yang berupa tarian, salah satunya yaitu Tarian Sibil Wala, tarian ini menceritakan tentang sejarah suku Matbat di pulau Misool Selatan, dimainkan sambil mengelilingi rumah adat Matbat, tarian ini hanya bisa dimainkan oleh orang suku asli Matbat, artinya tidak bisa dimainkan oleh sembarang orang.  Setelah Islam masuk di Misool Selatan, kesenian di Misool Selatan mulai terpengaruh oleh tradisi dari Ternate, sehingga sekarang dikenal tarian Lalayon dan sawat yang dimainkan oleh masyarakat Misool Selatan pada acara pernikahan.

VIII.            Kebudayaan di Misool Selatan
      Misool Selatan memiliki banyak kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan. Beberapa contoh kebudayaan di Misool Selatan, yaitu:
·         Bagi masyarakat Misool selatan yang beragama Isam yang hendak menunaikan haji, diadakan tradisi berziarah ke makam sepasang suami istri yang mengajarkan ajaran agama Islam di Misool Selatan. Dan terdapat ritual potong ayam sekaligus membacakan surat Yasin di makam tersebut.
·         Pada acara pernikahan terdapat tradisi kandas. Tradisi ini adalah penjemputan pengantin wanita oleh pengantin pria di kamar pengantin, namun sebelum masuk kamar dan menjemput pengantinnya, pengantin pria dihadang oleh keluarga dari wanita. Pria hanya boleh lewat setelah memberikan bayaran berupa uang kepada para penghadang tersebut.
·         Setelah 40 hari dari kelahiran bayi, terdapat tradisi keluar kamar untuk pertama kali. Pintu kamar dibuka oleh sepupu bayi tersebut, kemudian bayi tersebut diberikan uang oleh sepupu dari bayi yang berumur 40 hari tersebut.

Kampung Fafanlap

Hai hai hai, kali ini ana akan menceritakan dan mengenalkan kampung halaman ana, kampung Fafanlap, Fafanlap village , Misool Selatan, Raja...